Grafik

Rabu, 10 Desember 2014

UNTUK SEBUAH SENYUM

mengingkari hari yang pernah terlewati dari suatu masa kemudian diam untuk melupakannya demi ocehan burung dari balik tirai mimpi yang indah bila dikenang disaat kita terjaga... musafir menulis bait-bait puisi disaat gundah membajak nurani, impian dan harapan serta tekad...

nurani yang tulus terukir jelas dalam pandangan tuk melihat impian yang nun jauh disana dan dengan harapan akan ku raih senyuman itu untuk ku bawah pulang di peraduan bersama cinta dan kasih sayang yang tulus disaat tekad itu sudah nyata dalam genggamanku...

menapaki dunia penuh liku yang memaksakan aku untuk tetap bertahan dalam menjawab semua tantangan itu, batinku memang rapuh ketika melihat jiwaku tertatih-tatih melewati semua mimpi-mimpinya dalam kesendirian, menerjang badai kehidupan namun selalu terpatrih dalam nurani adalah semangat yang membaja di balik ketakberdayaan itu...

melihat dengan hati dan selalu memandang dengan mata yang selalu tersenyum, karena dia sangat indah yang mendamaikan hati semua orang yang memandangnya...

3 komentar: